MANAJEMEN DAN PERUSAHAAN ORGANISASI
1.
Organisasi
Pengertian organisasi telah
banyak disampaikan para ahli, tetapi pada dasarnya tidak ada perbedaan yang
prinsip, dan sebagai bahan perbandingan akan disampaikan beberapa pendapat
sebagai berikut :
1. Chester I. Barnard (1938) dalam bukunya “The Executive
Functions” mengemukakan bahwa : “ Organisasi adalah system
kerjasama antara dua orang atau lebih” (I define organization as a system of
cooperatives of two more persons)
2. James D. Mooney mengatakan bahwa : “Organization is
the form of every human association for the attainment of common purpose” (Organisasi adalah
setiap bentuk kerjasama untuk mencapai tujuan bersama)
3. Menurut Dimock, organisasi adalah : “Organization
is the systematic bringing together of interdependent part to form a unified
whole through which authority, coordination and control may be exercised to
achive a given purpose” (organisasi adalah perpaduan secara
sistematis daripada bagian-bagian yang saling ketergantungan/berkaitan untuk
membentuk suatu kesatuan yang bulat melalui kewenangan, koordinasi dan
pengawasan dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditentukan).
Dari
beberapa pengertian organisasi di atas, dapat disimpulkan bahwa
setiaporganisasi harus memiliki tiga unsur dasar, yaitu :
1. Orang-orang (sekumpulan orang),
2. Kerjasama,
3. Tujuan yang ingin dicapai,
Dengan
demikian organisasi merupakan sarana untuk melakukan kerjasama antara
orang-orang dalam rangka mencapai tujuan bersama, dengan mendayagunakan sumber
daya yang dimiliki.
1.1. Ciri-Ciri Organisasi
a. Adanya suatu kelompok orang yang dapat dikenal dan saling
mengenal,
b. Adanya kegiatan yang berbeda-beda, tetapi satu sama lain
saling berkaitan (interdependent part) yang merupakan kesatuan kegiatan,
c.
Tiap-tiap orang
memberikan sumbangan atau kontribusinya berupa; pemikiran, tenaga, dan
lain-lain,
d. Adanya kewenangan, koordinasi dan pengawasan,
e. Adanya tujuan yang ingin dicapai.
1.2. Prinsip-Prinsip Organisasi
Prinsip-prinsip organisasi banyak
dikemukan oleh para ahli, salah satunya A.M. Williams yang mengemukakan
pendapatnya cukup lengkap dalam bukunya “Organization of Canadian Government
Administration” (1965), bahwa prinsip-prinsip organisasi meliputi
:
a. Prinsip bahwa Organisasi Harus Mempunyai Tujuan
yang Jelas,
b. Prinsip Skala Hirarkhi,
c. Prinsip Kesatuan Perintah,
d. Prinsip Pendelegasian Wewenang,
e. Prinsip Pertanggungjawaban,
f.
Prinsip Pembagian
Pekerjaan,
g. Prinsip Rentang Pengendalian,
h. Prinsip Fungsional,
i.
Prinsip Pemisahan,
j.
Prinsip Keseimbangan,
k. Prinsip Fleksibilitas,
l.
Prinsip Kepemimpinan.
1.3.
Organisasi Harus Mempunyai Tujuan yang Jelas.
Organisasi dibentuk atas dasar adanya tujuan yang ingin
dicapai, dengan demikian tidak mungkin suatu organisasi tanpa adanya
tujuan.
1.
Prinsip Skala
Hirarkhi.
Dalam suatu organisasi harus ada garis kewenangan
yang jelas dari pimpinan, pembantu pimpinan sampai pelaksana, sehingga dapat
mempertegas dalam pendelegasian wewenang dan pertanggungjawaban, dan akan
menunjang efektivitas jalannya organisasi secara keseluruhan.
2.
Prinsip Kesatuan
Perintah.
Dalam hal ini, seseorang hanya menerima perintah atau
bertanggung jawab kepada seorang atasan saja.
3.
Prinsip Pendelegasian
Wewenang.
Seorang pemimpin mempunyai kemampuan terbatas dalam
menjalankan pekerjaannya, sehingga perlu dilakukan pendelegasian wewenang
kepada bawahannya. Pejabat yang diberi wewenang harus dapat menjamin
tercapainya hasil yang diharapkan. Dalam pendelegasian, wewenang yang
dilimpahkan meliputi kewenangan dalam pengambilan keputusan, melakukan hubungan
dengan orang lain, dan mengadakan tindakan tanpa minta persetujuan lebih
dahulu kepada atasannya lagi.
4.
Prinsip
Pertanggungjawaban.
Dalam menjalankan tugasnya setiap pegawai harus bertanggung
jawab sepenuhnya kepada atasan.
5.
Prinsip Pembagian
Pekerjaan.
Suatu organisasi, untuk mencapai tujuannya, melakukan
berbagai aktivitas atau kegiatan. Agar kegiatan tersebut dapat berjalan optimal
maka dilakukan pembagian tugas/pekerjaan yang didasarkan kepada kemampuan dan
keahlian dari masing-masing pegawai. Adanya kejelasan dalam pembagian tugas,
akan memperjelas dalam pendelegasian wewenang, pertanggungjawaban, serta
menunjang efektivitas jalannya organisasi.
6.
Prinsip Rentang
Pengendalian.
Artinya bahwa jumlah bawahan atau staf yang harus
dikendalikan oleh seorang atasan perlu dibatasi secara rasional. Rentang
kendali ini sesuai dengan bentuk dan tipe organisasi, semakin besar
suatu organisasi dengan jumlah pegawai yang cukup banyak, semakin
kompleks rentang pengendaliannya.
7.
Prinsip
Fungsional.
Bahwa
seorang pegawai dalam suatu organisasi secara fungsional harus jelas
tugas dan wewenangnya, kegiatannya, hubungan kerja, serta tanggung jawab dari
pekerjaannya.
8.
Prinsip Pemisahan.
Bahwa beban tugas pekerjaan seseorang tidak dapat dibebankan
tanggung jawabnya kepada orang lain.
9.
Prinsip Keseimbangan.
Keseimbangan antara struktur organisasi yang
efektif dengan tujuanorganisasi. Dalam hal ini, penyusunan
struktur organisasi harus sesuai dengan tujuan
dari organisasi tersebut. Tujuan organisasi tersebut akan
diwujudkan melalui aktivitas/ kegiatan yang akan dilakukan. Organisasi yang
aktivitasnya sederhana (tidak kompleks) contoh ‘koperasi di suatu desa
terpencil’, struktur organisasinya akan berbeda
dengan organisasi koperasi yang ada di kota besar seperti di Jakarta,
Bandung, atau Surabaya.
10. Prinsip Fleksibilitas
Organisasi harus senantiasa melakukan pertumbuhan dan
perkembangan sesuai dengan dinamika organisasi sendiri (internal
factor) dan juga karena adanya pengaruh di luar organisasi (external
factor), sehingga organisasimampu menjalankan fungsi dalam mencapai
tujuannya.
11. Prinsip Kepemimpinan.
Dalam organisasi apapun bentuknya diperlukan
adanya kepemimpinan, atau dengan kata lain organisasi mampu
menjalankan aktivitasnya karena adanya proses kepemimpinan yang digerakan oleh
pemimpin organisasi tersebut.
1.4.
Pola Organisasi
Pola
organisasi dibagi menjadi dua bagian yaitu organisasi formal dan organisasi
informal. Umumnya setiap organisasi formal biasanya mengandung kedua unsur pola
tersebut dimana organisasi formalnya yang dijadikan pedoman tegas dalam
struktur organisasinya. Sedangkan organisasi informal akan dengan sendirinya
muncul karena kebutuhan karyawan untuk bermasyarakat ataub bersosialisasi
dengan dan berhubungan dengan karyawan yang lain.
a.
Organisasi Formal
Organisasi
yang dibentuk secara sadar dan mempunyai tujuan tertentu yang disadari pula
dengan menggunakan sistem tugas, hubungan wewenang, tanggung jawab maupun
pertanggungjawabkan dirancang oleh manajer agar pekerjaan dapat dilaksanakan
sesuai dengan peraturan yang telah disepakati berrsama.
b.
Organisasi Informal
Organisasi
informal pada struktur organisasi tidak akan terlihat tetapi akan selalu
mengikuti keberadaan organisasi formal. Organisasi informal ini keberadaanya
tidak direncanakan tetapi terjadi secara otomatis karena hubungan antar perseorangan
pada sesama anggota organisasi formal (perusahaan).
Organisasi
informal merupakan organisasi yang tercipta karena adanya hubungan antar
pribadi yang secara tidak sadar terjadi keberadaanya tanpa didasarkan pada
hubungan wewenang formal pada struktur organisasi maupun kesepakatan tujuan
bersama.
1.5.
Struktur Organisasi
Struktur
organisasi merupakan kelanjutan dari dua bentuk pola organisasi. Adapun
struktur organisasi ini secara otomatis merupakan perwujudan struktur
organisasi formal dengan jalan menganalisis jabatan- jabatan apa yang harus
diperlukan dalam mencapai tujuan untuk kemudian menentukan kualifikasi maupun
jumlah orang yang diperlukan untuk mengisi jabatan- jabatan yang telah
ditetapkan.
Struktur organisasi yang dibentuk akan selalu berdasarkan
pada komponen organisasi yaitu :
1. Interaksi
kemanusiaan
2. Kegiatan yang
terarah ke tujuan
3. Struktur
1.6.
Bentuk Organisasi
1.
Organisasi Lini
bentuk organisasi yang didalamnya
terdapat garis wewenang yang menghubungkan langsung secara vertikal antara
atasan ke bawahan.
Ciri-cirinya :
1.
Jumlah karyawan sedikit
2.
Selain top manajer, manajer dibawahnya hanya sebagai
pelaksana
3.
Sarana dan alatnya terbatas
4.
Hubungan atasan dan bawahan bersifat langsung
Kebaikan :
1.
Atasan dan bawahan dihubungkan dengan satu garis komando
2.
Rasa solidaritas dan spontanitas seluruh anggota
organisasi besar
3.
Proses decesion making berjalan cepat
4.
Disiplin dan loyalitas tinggi
5.
Rasa saling pengertian antar anggota tinggi
Keburukan :
1.
Ada tendensi gaya kepemimpinan otokratis
2.
Pengembangan kreatifitas karyawan terhambatan
3.
Tujuan to manajer sering tidak bisa dibedakan dengan
tujuan organisasi
4.
Karyawan tergantung pada satu orang dalm organisasi
2.
Organisasi Funsional
suatu organisasi
diman wewenag dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian yang
mempunyai jabatan fungsional untuk dikerjakan kepada para pelaksana yang
mempunyai keahlian khusus.
Ciri – ciri :
1.
Organisasi kecil
2.
Didalamnya terdapat kelompok- kelompok kerja staf ahli
3.
Spesialisasi dalam pelaksanaan tugas
4.
Target yang hendak dicapai jelas dan pasti
5.
Pengawasan dilakukan secara ketat
Kebaikan :
1. Programn terarah,
jelas dan cepat
2. Anggaran,
personalia, dan sarana tepat dan sesuai
3. Kenaikan pangkat
pejabat fungsional cepat
Keburukan :
1. Pejabat fungsional
bingung dalam mengikuti prosedur administrasi
2. Koordinasi sulit
dilaksanakan
3. Pangkat pejabat
fugsional lebih tinngi dibandingkan kepala unit sehingga inspeksi sulit
dilaksanakan.
3. Organisasi Lini dan Staff
Organisasi lini
dan staff adalah suatu bentuk organisasi dimana pelimpahan wewenang
berlangsung secara vertikal dan sepenuhnya dari pucuk pimpinan ke kepala bagian
di bawahnya serta masing- masing pejabat, manajer ditempatkan satu atau lebih
pejabat staff yang tidak mempunyai wewenang memerintah tetapi hanya sebagai
penasihat, misalnya mengenai masalah kearsipan , keuangan, personel dan
sebagainya.
Ciri- ciri :
1.
Hubungan atasan dan bawahan tidak seluruhnya secara
langsung
2.
Karyawan banyak
3.
Organisasi besar
4.
Ada dua kelompok kerja dalam organisasi sehingga
ditekankan adanya spesialisasi :
a.
Personel Lini
b.
Personel staff
Kebaikan :
1.
Ada pembagian tugas yang jelas
2.
Kerjasama dan koordinasi dapat dilaksanakan dengan jelas
3.
Pengembangan bakat segenap anggota organisasi terjamin
4.
Staffing dilaksanakan sesuai dengan prinsip the right man
on the right place
5.
Bentuk organisasi ini fleksibel untuk diterapkan
Keburukannya :
a.
Tugas pokok orang- orang sering dinomor duakan
b.
Proses decesion making berliku-liku
c.
Jika pertimbangan tidak terkontrol maka sering
menimbulkan nepotism spoilsystem patronage
d.
Persaingan tidak sehat antara pejabat yang satu dengan
pejabat yang lainnya
4. Organisasi Fungsional dan Garis
Orgaisasi fungsional dan garis adalah
bentuk organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada
kepala bagian di bawanya yang mempunyai keahlian tertentu serta sebagian
dilimpahkan kepada pejabat fungsional yang koordinasinya tetap diserahkan
kepada kepala bagian.
Ciri- ciri :
1.
Tidak tampak adanya pembedaan tugas pokok dan bantuan
2.
Spesialisasi secara praktis pada pejabat fungsional
3.
Pembagian kerja dan pelimpahan wewenang tidak membedakan
perbedaan tingkat eselon.
Kebaikan :
1.
Solidaritas tinggi
2.
Disiplin tinggi
3.
Produktifitas tinggi karena spesialisasi dilaksanakan
maksimum
4.
Pekerjaan- pekerjaan yang tidak rutin atau teknis tidak
dikerjakan
Keburukan :
1. Kurang fleksibel
dan tour of duty
2. Pejabat fungsional
akan mengalami kebingungan karena dikoordinasikan oleh lebih dari satu orang
3. Spesialisasi
memberikan kejenuhan
5.
Organisasi Matrik
Organisasi matrik
disebut juga sebagai organisasi manajemen proyek yaitu organisasi dimana
penggunaan struktur organisasi menunjukan dimana para spesialis yang mempunyai
keterampilan di masing-masing bagian dari kegiatan perusahaan dikumpulkan lagi
menjadi satu untuk mengerjakan suatu proyek yang harus diselesaikan .
Organisasi matrik digunakan berdasarkan struktur organisasi staf dan lini
khususnya di bidang penelitian dan pengembangan.
Kebaikan :
1. Terletak pada
fleksibelitas
2. Kemampuannya dalam
memperhatikan masalah- masalah yang khusus maupun persoalan teknis yang unik
3. Pelaksanaan
kegiatan organisasi matrik tidak mengganggu struktur organisasi yang ada
Kelemahan :
1.
Kelemahan akan timbul kalau manajer proyek tidak bisa
mengkoordinir dari berbagai bagian yang berbeda tersebut sehingga dapat
menghadapi kesulitan dalam mengembangkan team yang terpadu dikarenakan
penyimpangan pelaksanaan kesatuan perintah dimana satu pimpinan untuk masing-
masing individu.
6.
Organisasi Komite
bentuk organisasi dimana tugas
kepemimpinan dan tugas tertentu dilaksanakan secara kolektif oleh sekelompok
pejabat , yang berupa komite atau dewan atau board dengan pluralistic
manajemen.
Kebaikan :
1.
Pelaksanaan decesion making berlangsung baik karena
terjadi musyawarah dengan pemegang saham maupun dewan
2.
Kepemimpinan yang bersifat otokratis sangat kecil
3.
Dengan adanya tour of duty maka pengembangan karier
terjamin
Keburukan :
1.
Proses decesion making sangat lamban
2.
Biaya operasional rutin sangat tinggi
3.
Kalau ada masalah sering kali terjadi penghindaran siapa
yang bertanggung jawab
1.7.
Perilaku Keorganisasian
Perilaku
keorganisasian merupakan pemahaman tentang bagaimana dan mengapa orang
berperilaku dalam organisasi kerja, sehingga yang diperhatikan masalah
personilia atau karyawan yang bekerja khususnya perilaku mereka dalam bekerja.
Perilaku keorganisasian tersebut menyangkut bagaimana seseorang membentuk
kelompok kerja, motivasi yang bagaimana yang mendorong karyawan bekerja lebih
giat , bagaimana sifat kepemimpinan yang terjadi dan sebagainya.
1.8.
Jenis-Jenis Organisasi
Pengelompokan
jenis organisasi dapat dilakukan dengan menggunakan kriteria sebagai
berikut :
Berdasarkan jumlah
orang yang memegang pucuk pimpinan.
(1) bentuk tunggal, yaitu pucuk pimpinan berada ditangan satu
orang, semua kekuasaan dan tugas pekerjaan bersumber kepada satu orang.
(2) bentuk komisi, pimpinan organisasi merupakan suatu
dewan yang terdiri dari beberapa orang, semua kekuasaan dan tanggung jawab
dipikul oleh dewan sebagai suatu kesatuan.
Berdasarkan lalu
lintas kekuasaan.
Bentuk organisasi ini
meliputi;
(1) organisasi lini atau bentuk lurus, kekuasaan mengalir
dari pucuk pimpinan organisasi langsung lurus kepada para pejabat
yang memimpin unit-unit dalam organisasi,
(2) bentuk lini dan staff, dalam organisasi ini pucuk
pimpinan dibantu oleh staf pimpinan ahli dengan tugas sebagai pembantu pucuk
pimpinan dalam menjalankan roda organisasi,
(3) bentuk fungsional, bentuk organisasi dalam
kegiatannya dibagi dalam fungsi-fungsi yang dipimpin oleh seorang ahli
dibidangnya, dengan hubungan kerja lebih bersifat horizontal.
Berdasarkan sifat
hubungan personal, yaitu ;
1.
organisasi formal,
adalah organisasi yang diatur secara resmi,
seperti : organisasi pemerintahan, organisasi yang
berbadan hukum
2.
organisasi
informal, adalah organisasi yang terbentuk karena hubungan bersifat
pribadi, antara lain kesamaan minat atau hobby, dll.
Berdasarkan tujuan.
1.
Organisasi ini
dapat dibedakan, yaitu :
2.
organisasi yang
tujuannya mencari keuntungan atau ‘profit oriented’ dan
3.
organisasi sosial
atau ‘non profit oriented ‘
Berdasarkan kehidupan
dalam masyarakat, yaitu ;
1.
organisasi pendidikan,
2.
organisasi kesehatan,
3.
organisasi pertanian,
dan lain lain.
Berdasarkan fungsi
dan tujuan yang dilayani, yaitu :
1. Organisasi produksi,
misalnya organisasi produk makanan,
2. Organisasi berorientasi pada politik, misalnya partai
politik
3. Organisasi yang bersifat integratif, misalnya serikat
pekerja
4. Organisasi pemelihara,
misalnya organisasi peduli lingkungan, dan lain lain.
Berdasarkan pihak
yang memakai manfaat.
Organisasi ini
meliputi;
1. Mutual benefit organization, yaitu organisasi yang kemanfaatannya terutama
dinikmati oleh anggotanya, seperti koperasi,
2. Service organization,
yaitu organisasi yang kemanfaatannya dinikmati oleh pelanggan,
misalnya bank,
3. Business Organization, organisasi yang
bergerak dalam dunia usaha, seperti perusahaan-perusahaan,
4. Commonwealth organization,
adalah organisasi yang kemanfaatannya terutama dinikmati oleh
masyarakat umum, seperti organisasi pelayanan kesehatan,
contohnya rumah sakit, Puskesmas, dll
1.9.
Bagian penting dalam organisasi
Ada empat bagian
penting dalam pengorganisasian :
4. Staffing
Suatu kegiatan yang melakukan pembagian
kelompok- kelompok kerja menurut jenisnya beserta pengisian orang- orang yang
sesuai dengan keahliannya.
5. Delegation of
Authority
Pendelegasian
wewenang dari seorang atasan kepada bawahannya sesuai dengan struktur
organisasi maupun kedudukan bawahan / kemampuann bawahan.
6. Departementasi
Pengelompokan kegiatan- kegiatan yang
jenis untuk kemudian dipisahkan dengan kegiatan yang lainnya dimana di antara
pengelompokan bawahan
7. Personalia
Kepegawaian ini sangat penting dalam
hubungannya dengan para bawahan baik hubungan yang sifat formal .
8. Pengarahan ( Leading )
Meliputi
kegiatan memberi pengarahan, mempengaruhi, dan memotivasi karyawan untuk
bekerja.
9. Pengawasan ( Controlling )
Bertujuan
untuk melihat apakah kegiatan organisasi telah berjalan sesuai rencana yang
ditetapkan.
Fungsi pengawasan
mempunyai tiga kegiatan yang harus dilakukan :
a.
Menetapkan standart yang dipakai
b.
Menbandingkan pelaksanaan kegiatan dengan standart
c.
Melakukan koreksi
2.
MANAJEMEN
Kata
Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni
melaksanakan dan mengatur. Bahasa Prancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa
Inggris menjadi ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.
Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni
menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang
manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan
organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses
perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya
untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti
bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti
bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan
jadwal.Istilah manajemen, terjemahannya dalam bahasa Indonesia hingga saat ini
belum ada keseragaman.
Selanjutnya, bila kita mempelajari
literatur manajemen, maka akan ditemukan bahwa istilah manajemen mengandung
tiga pengertian yaitu :
1. Manajemen sebagai
suatu proses,
2. Manajemen sebagai
kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen,
3. Manajemen sebagai
suatu seni (Art) dan sebagai suatu ilmu pengetahuan (Science)
Menurut
pengertian yang pertama, yakni manajemen sebagai suatu proses, berbeda-beda
definisi yang diberikan oleh para ahli. Untuk memperlihatkan tata warna
definisi manajemen menurut pengertian yang pertama itu, dikemukakan tiga buah
definisi.
Dalam Encylopedia of
the Social Sience dikatakan bahwa manajemen adalah suatu proses dengan mana
pelaksanaan suatu tujuan tertentu diselenggarakan dan diawasi.
Dari gambar di atas
menunjukkan bahwa manajemen adalah Suatu keadaan terdiri dari proses yang
ditunjukkan oleh garis (line) mengarah kepada proses perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian, yang mana keempat proses
tersebut saling mempunyai fungsi masing-masing untuk mencapai suatu tujuan
organisasi.
2.1.Fungsi manajemen
Dalam Manajemen terdapat fungsi-fungsi manajemen yang
terkait erat di dalamnya. Pada umumnya ada empat fungsi manajemen yang banyak
dikenal masyarakat yaitu fungsi perencanaan (planning), fungsi pengorganisasian
(organizing), fungsi pengarahan (directing) dan fungsi pengendalian
(controlling). Untuk fungsi pengorganisasian terdapat pula fungsi staffing
(pembentukan staf). Para manajer dalam organisasi perusahaan bisnis diharapkan
mampu menguasai semua fungsi manajemen yang ada untuk mendapatkan hasil
manajemen yang maksimal.
Di bawah ini akan dijelaskan arti
definisi atau pengertian masing-masing fungsi manajemen – POLC :
10. Fungsi Perencanaan / Planning
Fungsi
perencanaan adalah suatu kegiatan membuat tujuan perusahaan dan diikuti dengan
membuat berbagai rencana untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan tersebut.
11. Fungsi Pengorganisasian / Organizing
Fungsi
perngorganisasian adalah suatu kegiatan pengaturan pada sumber daya manusia dan
sumberdaya fisik lain yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan rencana yang
telah ditetapkan serta menggapai tujuan perusahaan.
12. Fungsi Pengarahan / Directing / Leading
Fungsi
pengarahan adalah suatu fungsi kepemimpinan manajer untuk meningkatkan
efektifitas dan efisiensi kerja secara maksimal serta menciptakan lingkungan
kerja yang sehat, dinamis, dan lain sebagainya.
13. Fungsi Pengendalian / Controling
Fungsi
pengendalian adalah suatu aktivitas menilai kinerja berdasarkan standar yang
telah dibuat untuk kemudian dibuat perubahan atau perbaikan jika diperlukan.
Berikut ini adalah fungsi-fungsi
manajemen menurut Para Ahli :
1. Menurut George R.Terry
- Perencanaan (Planning);
- Pengorganisasian (Organizing);
- Penggerakan (Actuating);
- Pengawasan (Controlling).
2. Menurut Luther M. Gulick
- Perencanaan (Planning);
- Mengorganisir (Organizing);
- Melengkapkan Tenaga Kerja (Staffing);
- Mengarahkan (Directing);
- Menyelaras/Mengkoordinir (Coordinating);
- Melaporkan (Reporting);
- Menyusun Anggaran (Budgeting).
3. Menurut Henry Fayol
- Perencanaan (Planning);
- Mengorganisir (Organizing);
- Memerintah (Commanding);
- Mengkoordinir (Coordinating);
- Mengawasi (Controlling).
4. Menurut Koontz dan O. Donnel
- Perencanaan (Planning);
- Mengorganisir (Organizing);
- Melengkapkan Tenaga Kerja (Staffing);
- Mengarahkan (Directing);
- Mengawasi (Controlling)
- Perencanaan (Planning);
- Mengorganisir (Organizing);
- Melengkapkan Tenaga Kerja (Staffing);
- Mengarahkan (Directing);
- Mengawasi (Controlling)
Sumber: