Selasa, 04 Desember 2018

kesimpulan PENILAIAN PRESTASI KERJA


*kesimpulan
PENILAIAN PRESTASI KERJA

Penilaian prestasi adalah proses formal untuk melakukan peninjauan ulang dan evaluasi prestasi kerja seseorang secara periodik. Proses penilaian prestasi kerja ditujukan untuk memahami prestasi kerja seseorang.
Secara garis besar terdapat dua tujuan utama penilaian prestasi kerja, yaitu :
  1. Evaluasi terhadap tujuan (goal) organisasi, mencakup :

a.      Feedback pada pekerjaan untuk mengetahui di mana posisi mereka.
b.      Pengembangan data yang valid untuk pembayaran upah/bonus dan keputusan promosi serta menyediakan media komunikasi untuk keputusan tersebut.
c.       Membantu manajemen membuat keputusan pemberhentian sementara atau PHK dengan memberikan “peringatan” kepada pekerja tentang kinerja kerja mereka yang tidak memuaskan. (Michael Beer French, 1986).

  1. Pengembangan tujuan (goal) organisasi, mencakup :

a.      Pelatihan dan bimbingan pekerjaan dalam rangka memperbaiki kinerja dan pengembangan potensi di masa yang akan datang.
b.      Mengembangkan komitmen organisasi melalui diskusi kesempatan karierdan perencanaan karier.
c.       Memotivasi pekerja.
d.      Memperkuat hubungan atasan dengan bawahan.
e.      Mendiagnosis problem individu dan organisasi


Menurut Mondy & Noe (2005) dalam kebanyakan organisasi, departemen sumber daya manusia bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan desain dan pelaksanaan program penilaian kinerja.
Obyek penilaian prestasi kerja, hasil kerja individu, perilaku, dan sifat. Adapun metode penilaian prestasi kerja yaitu, Rating Scales (Skala Rating), Critical Incidents (Insiden-insiden Kritis), Essay, Work Standards (standar kerja), Ranking, Forced Distribution, Forced-choice and Weighted Checklist Performance Report, Behaviorally Anchored Scales,Metode Pendekatan Management By Objektif (MBO)
Unsur-unsur penilaian prestasi kerja menurut Malayu S.P Hasibuan antara lain,Kesetiaan, Prestasi Kerja, Kejujuran, Kedisplinan, Kreativitas, Kerjasama, Kepemimpinan, Kepribadian, Prakarsa, Tanggung Jawab .
Menurut Mondy & Noe (2005) masalah yang berkaitan dengan penilaian kinerja adalah Kurangnya objektivitas, Bias “Hallo error”, Terlalu “longggar” / terlalu “ketat”, Kecenderungan memberikan nilai tengah, Bias perilaku terbaru, Bias pribadi (stereotype).
Tips melaksanakan penilaian prestasi kerja adalah System penilaian prestasi sesuai dengan kebutuhan organisasi, Factor factor yang dinilai objektif dan konkrit, Penilaiannya bebas dari bias, Prosedur dan administrasinya seragam, Sistemnya mudah digunakan, Hasil penilaian digunakan dalam pengambilan keputusan, Sistemnya memungkinkan dilakukannya proses peninjauan ulang, Yang menggunakan dapat menggunakannya sebagai input, Dapat dilaksanakan dengan ekonomis, Hasil penilaiannya didokumentasikan, Penilai terlatih dan berkualitas, Sistemnya mencakup monitoring dan evaluasi, Manajer puncak dengan jelas memberikan dukungannya terhadap system.

PROMOSI DAN PEMINDAHAN


PROMOSI DAN PEMINDAHAN


Diajukan sebagai salah satu syarat penilaian pada mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia guna mencapai gelar setara Sarjana Muda Jurusan Akuntansi
Jenjang Strata Satu Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma




        


Nama           :   1. Devi Nur Fardiyani           ( 21215757 )                                                        
                          2. Nur Mahmudah                ( 25215191 )
                                      3. Putri Rizqia S                    ( 25215459 )
            Kelas            :           4EB18
            Jurusan        :           Akuntansi ( S1 )
            Dosen            :           Izzani Ulfi




FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
BEKASI
2018

 

BAB I

PENDAHULUAN


1.1       Latar Belakang

Tiap organisasi menghadapi masalah-masalah seperti: Apakah pegawai akan dipromosikan dalam garis-garis karier yang relatif khusus (sempit) ataukah akan diberikan kesempatan yang luas ke berbagai jabatan? Dalam kondisi yang bagaimana lowongan pekerjaan diisi dengan orang luar yang telah memperoleh latihan atau dengan orang dalam yang masih perlu diberi latihan?
Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut bergantung kepada pengertian kita tentang dinamika sistem promosi, termasuk kebutuhan organisasi dan harapan pegawai. Karena dalam suatu organisasi tertentu anggota-anggotanya mengharapkan suatu pola kemajuan pekerjaan tertentu yang didasarkan atas apa yang mereka telah mengamatinya dari mobilitas atau gerakan intern pegawai-pegawai lain. Kesempatan menduduki jabatan merupakan persoalan yang dihadapi oleh seorang pegawai. Sebagian pegawai mendapatkan kesempatan yang baik dalam mendapatkan jabatan, namun banyak pula yang kurang mendapatkan kesempatan tersebut.
Untuk mengisi lowongan jabatan dapat dilakukan dengan mengadakan promosi dari dalam organisasi. Pengadaan pegawai dari dalam organisasi dapat mengurangi biaya latihan dan mendorong motivasi kerja, tetapi mungkin tidak dapat memperoleh tenaga yang sangat cakap. pengadaan tenaga kerja dari luar organisasi memerlukan biaya latihan yang lebih besar, tetapi dapat memperoleh tenaga yang sangat cakap. promosi dapat didasarkan atas kecakapan, kemampuan, dan ketuaan.
Kebijakan untuk melakukan mutasi merupakan sesuatu yang sangat normatif. Promosi adalah bentuk apresiasi seseorang yang memiliki kinerja diatas standar organisasi dan memiliki prestasi kerja yang baik. Dalam proses kerja sehari-hari seorang karyawan dapat saja bekerja dengan baik, namun apabila pekerjaan itu dikerjakan setiap hari tanpa adanya perkembangan maupun perubahan sedikit pun, maka akan terjadi penurunan kinerja karyawan tersebut. Kejadian seperti ini harus ditangani dengan tujuan agar perusahaan dapat tercapai dengan baik. Maka dari itu dalam proses kerja ini diperlukan penyegaran sistemnya.

1.2.      Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas,penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1.      Apa yang dimaksud dengan jalur promosi ?
2.      Apa saja dasar-dasar promosi ?
3.      Bagaimana hubungan rencana promosi dengan kecakapan kerja dan senioritas ?
4.      Apa yang dimaksud dengan penurunan (Demotion) ?
5.      Apa yang dimaksud dengan pemindahan atau mutasi?
6.      Bagaimana rencana promosi dan pemindahan suatu perusahaan?

1.3.      Tujuan Penulisan

       Adapun tujuan dari penulisan ini yaitu :
1.      Menejelaskan pengertian promosi jabatan dan jalur promosi.
2.      Menjelaskan berbagai dasar promosi.
3.      Menjelaskan hubungan rencana promosi dengan kecakapan kerja dan senioritas.
4.      Menjelaskan pengertian penurunan atau demosi.
5.      Menjelaskan pengertian pemindahan atau mutasi dan dasar pemindahan.
6.      Menjelaskan rencana promosi dan pemindahan suatu perusahaan.

BAB II

PEMBAHASAN


2.1       Jalur Promosi

Motivasi yang mendorong seseorang untuk berpatisispasi aktif dalam suatu organisasi antara lain adalah kesempatan untuk maju. Sifat dasar manusia pada umumnya ingin menjadi lebih baik, lebih maju dari posisi yang dipunyai pada saat ini. Karena itulah mereka pada umumnya menginginkan kemajuan dalam hidupnya. Kesempatan untuk maju di dalam suatu organisasi dinamakan dengan promosi (penaikan jabatan). Suatu promosi berarti pula pemindahan dari suatu jabatan ke jabatan yang lain yang mempunyai status dan tanggung jawab yang lebih tinggi.
Hal ini berarti bahwa kompensasi (penerimaan upah/gaji dan sebagainya) pada umumnya lebih tinggi bila dibanding dengan pada jabatan lama. Suatu promosi jabatan pada umumnya didambakan oleh setiap anggota organisasi. Oleh karena itu suatu program promosi perlu diadakan,yang mengandung hal-hal berikut :
a.       Ke arah mana suatu jabatan akan maju ?
b.      Sampai dimanakah jenjang akhir suatu jabatan yang dapat dicapai ?
c.       Kriteria apa dan/atau persyaratan yang bagaimana diperlukan untuk promosi jabatan tersebut ? dan sebagainya.
Untuk itu semua perlulah kiranya diketahui lebih jauh tentang jalur promosi, dasar-dasar untuk promosi, kecakapan kerja dan senioritas dan sebagainya, yang relevan dengan maksud dan tujuan promosi jabatan. Perpindahan seseorang pada jabatan baru dapat juga terjadi apabila organisasi yang bersangkutan mengalami ekspansi ataupun karena adanya lowongan yang harus segera diisi. Perwujudan dan prinsip orang yang tepat pada jabatan yang tepat, baik dengan jalan pemindahan ataupun dengan jalan lain, bukan saja akan membawa hasil yang baik bagi organisasi, tetapi juga kepada petugas yang bersangkutan.
Disinilah pentingnya suatu promosi untuk meningkatkan motivasi seseorang petugas dalam suatu organisasi. Namun pemberian promosi harus bertitik tolak untuk kepentingan organisasi dan bukan untuk kepentingan pribadi seseorang petugas. Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai pengertian promosi jabatan, berikut dikemukakan beberapa definisi promosi jabatan menurut beberapa ahli lain :
Flippo yang dikutif oleh H. Malayu S.P Hasibuan ( 2000 ; 108 ) menyatakan bahwa : “Promosi berarti perpindahan dari suatu jabatan kejabatan yang lain yang mempunyai status yang lebih tinggi. Biasanya perpindahann kejabatan yang lebih tinggi ini disertai dengan peningkatan gaji atau cepat lainnya, walaupun tidak selalu demikian.”Sedangkan Andrew F. Sikula yang dikutif oleh Malayu S.P Hasibuan ( 2004 ; 100 ) sebagai berikut : “Secara teknis promosi adalah suatu perpindahan didala organisasi dan posisi lainnya yang melibatkan baik peningkatan upah maupun status.”
Berdasarkan kepada definisi di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa promosi mempunyai arti yang penting bagi instansi, sebab dengan promosi berarti kestabilan instansi dan moral pegawai akan lebih terjamin. Promosi akan selalu diikuti oleh tugas, tanggung jawab, dan wewenang yang lebih tinggi daripada jabatan yang diduduki sebelumnya. Seseorang dipromosikan karena dianggap mempunyai prestasi rata-rata lebih tinggi dari pegawai yang lain meskipun mungkin oleh pimpinan dinilai prestasi yang ada belum memuaskan.
Adapun syarat-syarat yang perlu ditetapkan dalam melaksanakan promosi yaitu:
a.       Pengalaman
b.      Tingkat pendidikan
c.       Loyalitas
d.      Kejujuran
e.       Tanggung jawab
f.       Kepandaian bergaul
g.      Prestasi kerja
h.      Inisiatif dan kreatif
Syarat-syarat promosi ini harus dinyatakan secara tegas. Untuk dapat dipromosikan maka perlu setiap karyawan memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan. Syarat-syarat tesebut hendaknya menjamin kestabilan perusahaan dan mampu meningkatkan moral kerja dari para karyawannya. Selain itu dengan penetapan syarat-syarat yang tegas dan jelas, akan dapat mencegah dan  meminimalkan kemungkinan timbulnya pilih kasih di dalam melaksanakan promosi.
Analisa jabatan memberikan informasi dasar yang diperlukan untuk menggambarkan jalur promosi dalam suatu organisasi. Biasanya pernyataan” yang berada dalam pikirin para karyawan / calon karyawan adalah sbb :
1.        Menuju jabatan apa jabatan ini
2.        Demi jabatan apa kita akan dipromosikan ke jabatan ini.
Karena itu perencanaan yang jelas tentag jalur promosi perlu dilakukan sebab sering kalur promosi tersebut terbatas pada suatu departeman saja. contoh : seorang pejabat bagian produksi maksimal hanya bisa naik pangkat sampai direktur produksi.

 

2.2       Berbagai Dasar Promosi

Pedoman yang dijadikan dasar untuk mempromosikan karyawan adalah:
1.          Pengalaman (senioritas)
Pengalaman yaitu promosi yang didasarkan pada lamanya pengalaman kerja karyawan. Pertimbangan promosi adalah pengalaman kerja seseorang, orang yang terlama bekerja pada perusahaan mendapat prioritas utama dalam tindak promosi.
2.          Kecakapan (ability)
Kecakapan (ability) yaitu seseorang akan dipromosikan berdasarkan penilaian kecakapan. Pertimbangan promosi adalah kecakapan, orang yang cakap atau ahli mendapat prioritas pertama untuk dipromosikan. Kecakapan adalah total dari semua keahlian yang diperlukan untuk mencapai hasil yang bisa dipertanggungjawabkan.
3.          Kombinasi pengalaman dan kecakapan
Kombinasi pengalaman dan kecakapan yaitu promosi yang berdasarkan lamanya pengalamandan kecakapan. Pertimbangan promosi adalah berdasarkan lamanya dinas, ijazah pendididkan formal yang dimiliki dan hasil ujian golongan. Jika seseorang lulus dalam ujian dan hasil ujian kenaikan dipromosikan.
Cara ini adalah dasar promosi yang terbaik dan paling tepat karena mempromosikan orang yang paling berpengalaman  dan terpintar sehingga kelemahan promosi yang hanya berdasarkan pengalaman/kecakapan saja dapat diatasi.

2.3       Kecakapan Kerja Versus Senioritas

Masalah kecakapan kerja dan senioritas didalam perusahaan sulit untuk diputuskan mengingat baik kecakapan maupun senioritas masing-masing mempunyai kelebihan dan untuk memilih mana yang lebih baik. apabila kita kelompokkan kecakapan kerja dan senioritas adalah sebagai berikut :
1.      Kecakapan kerja:
Dalam kelompok ini perubahan organisasi, perubahan cara kerja, dan perubahan hubungan kerja, umumnya tidak sulit diterima dan mudah untuk menyesuaikan diri.
2.      Senioritas:
Dalam kelompok ini perubahan organisasi, perubahan cara kerja, dan perubahan hubungan kerja , umumnya sulit diterima karena kelompok ini sudah terbiasa dengan cara-cara lama yang biasa dilakukan sehingga memerlukan pemahaman kembali dan adaptasi dalam menghadapi perubahan.
Apabila kita hubungkan dengan rencana promosi akan timbul pertanyaan mana yang lebih prioritas untuk dipromosi, apabila perusahaan dihadapkan dua pilihan dimana kelompok-kelompok tersebut sama-sama mempunyai kecakapan, mari berkompromi dengan melihat nilai plus dari keduanya maka yang akan muncul adalah senioritas.
Untuk lebih jelas dan terukur perusahaan dapat membuat persyaratan seperti: persyaratan promosi, pengalaman, pendidikan, kondite, dan masa kerja diperusahaan sehingga terukur yang mana lebih unggul dan prioritas untuk di promosi. Cara ini lebih ideal untuk mendapatkan keputusan objektif juga mudah dipertanggung jawabkan, semoga cara ini dapat mengacu setiap pekerja baik yang sudah senior maupun yang masih baru untuk eksis dipekerjaannya.

 

2.4       Penurunan (Demotion)

Demosi merupakan suatu bentuk mutasi vertikal yang berupa penurunan pangkat/posisi/jabatan/pekerjaan yang secara otomatis dengan penurunan pendapatan. Suatu demosi biasanya dilakukan karena seorang tenaga kerja telah melakukan pelanggaran disiplin organisasi yang berat. Demosi adalah perpindahan karyawan dari suatu jabatan ke jabatan yang lebih rendah di dalam suatu organisasi, wewenang, tanggung jawab, pendapatan sertas statusnya semakin rendah.
Demosi adalah penurunan pangkat/jabatan seorang karyawan yang dilakukan dalam suatu organisasi (Hasibuan, 2001: 114). Tujuan demosi adalah untuk menghindari kerugian perusahaan, memberikan jabata/posisi, gaji dan status yang tepat sesuai dengan kemampuan kecakapan karyawan yang bersangkutan. Demosi ini merupakan hukuman terhadap karyawan yang tidak mampu mengerjakan tugas-tugasnya pada jabatan yang dipangkunya hingga jabatannya diturunkan.

2.5       Pemindahan

Memindahkan karyawan dari suatu jabatan ke jabatan lain dalam satu tingkatan organisasi secara horizontal tanpa adanya peningkatan tanggung jawab, kekuasaan maupun gaji. Dasar pemindahan:
1.      Karyawan yang bersangkutan
2.      Kehendak perusahaan
Pemindahan yang didasarkan atas keingian pegawai pada umunya hanya merupakan memindahan jabatan yang sama. Alasan pemindahan tersebut misalnya pegawai tersebut merasa kurang tepat pada jabatannya atau kurnag bisa kerja sama dengan kawan-kawan sepekerjaan atau dengan atasan langsungnya.
Pemindahan karena keinginan perusahaan dapat terjadi karena dua sebab. Sebab pertama adalah untuk menjamin bahwa kepercayaan pegawai bahwa mereka tidak akan diberhentikan karena kekurangan kecakapan dan jabatan yang lama. Sebab yang kedua adalah untuk mengurangi rasa bosan pegawai karena dianggap terlalu lama memegang jabatan yang sama.
Menurut Manullang, pemindahan pegawai karena keinginan perusahan dapat terjadi sebagai berikut:
1.      Kebutuhan untuk menyesuaikna sementara misalnya seseorang tidak masuk kerja
2.      Mengatasi keadaan darurat karena fluktuasi volume pekerjaan
3.      Kebutuhan latihan, misalnya rotasi jabatan
4.      Kebutuhan ploeg pekerja.

2.6       Rencana Promosi dan Pemindahan

Sebaiknya suatu perusahaan membuat rencana yang jelas untuk promosi dan pemindahan bagi para karayawannya. Apabila perusahaan tidak memilikinya maka perusahaan tidak mempunyai acuan tentang dasar-dasar promosi dan pemindahan sehingga dalam prakteknya sering terbentuk pada faktor subyektifitas. Oleh karena itu, perusahaan harus menetapkan dan membuat:
1.          Hubungan horizontal dan vertikal dari masing-masing jabatan
Seorang karyawan yang hendak dipindahkan atau dipromosikan tidak boleh ditempatkan pada sembarang jabatan. Karawan tersebut harus ditempatkan ke jabatan yang ada hubungannya dengan jabatan sebelumnya. Oleh karena itu, sebelum diadakan pemindahan pegawai harus ditentukan hubungan vertikal maupun horizontal dari masing-masing karyawan.
2.          Penulisan kecakapan pegawai
Apabila hubungan vertikal dan horizontal telah ditetapkan maka untuk menetukan calon siapa yang akan dipromosikan atau dipindahkan ke jabatan yang lowong, harus diadakan penilaian kecakapan pegawai-pegawai tersebut. Dengan penilaian yang diadakan akan diperoleh keterangan pegawai mana yang pantas dipromosikan dan pegawai mana yang akan dipindahkan.
3.          Ramalan lowongan dan data pegawai
Berkaitan dengan lowongan pekerjaan pada suatu perusahaan terdapat dua cara penetapan. Cara yang pertama adalah dengan terlebih dahulu mendapatkan data trun over pegawai dan kemudian menetukan proyek-proyek yang diharapkan dibuka. Dengan cara demikian dapat ditetukan besarnya lowongan yang mungkin dibuka pada waktu yang akan datang. Misalnya dalam suatu perusahaan terdapat dua ratus lima puluh orang dan trunover pegawai adalah sepuluh persen. Proyek yang diharapkan dibuka memerlukan tambahan karyawan sebanyak dua puluh orang, maka berdasarkan keterangan di atas dapat diketahui bahwa ramalan lowongan berjumlah empat puluh lima orang.
Cara yang kedua, ramalan lowongan pekerjaan suatu perusahaan ditetapkan dengan membuat skema organisasi tentang umur pegawai. Pada skema organisasi dipakai jenis warna tertentu untuk menunjukkan umur dari pejabat. Misalnya pegawai yang berumur di bawah 20 tahun diberi warna kuning, kelompok pegawai yang berumur antara 20 sampai 30 tahun diberi warna hijau, pegawai yang berumur antara 30 sampai 45 tahun iberi warna biru dan pegawai yang berumur 45 tahun atau lebih dikelompokkan dan diberi warna merah. Dengan demikian dapat ditentukan ramalan lowongan pekerjaan untuk beberapa waktu yang akan datang.

BAB III

PENUTUP


3.1       Kesimpulan

Promosi adalah perpindahan jabatan yang lebih tinggi dan kenaikan jabatan yang disertai dengan perubahan status, kekuasaan dan tanggung jawab yang lebih besar. Tujuan diadakannya promosi adalah mempertinggi semangat kerja, menjamin stabilitas pegawai, realisasi untuk mengembangkan pegawai.
Pemindahan atau lebih dikenal dengan mutasi adalah proses pemindahan jabatan dari satu jabatan ke jabatan lain yang sederajat. Pemindahan karyawan biasanya bertujuan untuk menempatkan karyawan pada tempat yang setepatnya agar pegawai yang bersangkutan mendapatkan kepuasan kerja yang tinggi sehingga dapat memberikan prestasi yang maksimal.
3.2       Saran 
Dalam mengadakan pelatihan pegawai, sebaiknya suatu kantor atau perusahaan harus merencanakannya secara matang agar latihan dapat berjalan secara efektif dan efisien.
Dalam mengadakan promosi, suatu kantor harus benar-benar memperhatikan syarat-syarat promosi agar nantinya setelah orang yang dipromosikan tersebut menempati jabatan baru dapat menjalankan tugas dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA


Bagus,Denny.”Promosi Dalam Konsep SDM : Definisi dan Syarat Penetapan Promosi”. http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/11/promosi-dalam-konsep-sdm-definisi-dan.html. 16 Oktober 2018
Iskandar,Ridwan.2009.”PromosiJabatan”.http://ridwaniskandar.files.wordpress.com/2009/05/45-promosi-jabatan.pdf.16 Oktober 2018.
Muhardi,Agus.2010.”Promosi Pada Perencanaan & Pengebangan SDM” http://ml.scribd.com/doc/31841593/Promosi-Pada-Perencanaan-Pengembangan-SDM. 16 Oktober 2018
Soekarya,Ratna.2009.“Kecakapan dan Senioritas”. http://ratnasoekarya.blogspot.com/2009/06/kecakapan-kerja-dan-senioritas.html. 16 Oktober 2018
Sundari,Fitri.2013. “Promosi dan Pemindahan”.http://fitrisoendari.blogspot.com/2013/05/promosi-dan pemindahan.html. 16 Oktober 2018



kesimpulan PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KARIR MAKALAH MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

*kesimpulan
PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KARIR
MAKALAH MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

Perencanaan karier adalah proses melalui mana seseorang memilih sasaran karier, dan jalur ke sasaran tersebut. Sedangkan, pengembangan karier adalah peningkatan-peningkatan pribadi yang dilakukan seseorang untuk mencapai suatu rencana karier.
Manfaat Perencanaan Karier


      Mengembangkan karyawan yang dapat dipromisikan
      Menurunkan perputaran karyawan (turnover)
      Mengungkap potensi karyawan
      Mendorong pertumbuhan
      Mengurangi pertumbuhan


Manfaat Pengembangan Karier


      memberikan petunjuk tentang siapa diantara pekerja yang wajar dan pantas untuk dipromosikan dimasa depan.
      menumbuhkan loyalitas yang lebih tinggi dan komitmen  organisasional yang lebih besar di kalangan pegawai.
      mengembangkan potensi tersebut untuk kemudian dibuktikan dalam pelaksanaan pekerjaan dengan lebih efektif dan produktif
      mendorong para pekerja untuk bertumbuh dan berkembang
      mencegah terjadinya penumpukan tenaga- tenaga yang terhalang



Berbagai manfaat yang akan diperoleh bila departemen personalia terlibat dalam perencanaan karier adalah:


      Mengembangkan Para Karyawan Yang Dapat Dipromosikan
      Menurunkan Perputaran Karyawan
      Mengungkap Potensi Karyawan
      Mendorong pertumbuhan