PROMOSI DAN PEMINDAHAN
Diajukan sebagai salah satu syarat penilaian pada
mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia guna mencapai gelar setara Sarjana
Muda Jurusan Akuntansi
Jenjang Strata Satu Fakultas Ekonomi Universitas
Gunadarma
Nama : 1.
Devi Nur Fardiyani ( 21215757 )
2. Nur Mahmudah
( 25215191 )
3.
Putri Rizqia S ( 25215459 )
Kelas : 4EB18
Jurusan : Akuntansi
( S1 )
Dosen : Izzani
Ulfi
FAKULTAS
EKONOMI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
BEKASI
2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Tiap organisasi menghadapi masalah-masalah seperti:
Apakah pegawai akan dipromosikan dalam garis-garis karier yang relatif khusus
(sempit) ataukah akan diberikan kesempatan yang luas ke berbagai jabatan? Dalam
kondisi yang bagaimana lowongan pekerjaan diisi dengan orang luar yang telah
memperoleh latihan atau dengan orang dalam yang masih perlu diberi latihan?
Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut
bergantung kepada pengertian kita tentang dinamika sistem promosi, termasuk
kebutuhan organisasi dan harapan pegawai. Karena dalam suatu organisasi
tertentu anggota-anggotanya mengharapkan suatu pola kemajuan pekerjaan tertentu
yang didasarkan atas apa yang mereka telah mengamatinya dari mobilitas atau
gerakan intern pegawai-pegawai lain. Kesempatan
menduduki jabatan merupakan persoalan yang dihadapi oleh seorang pegawai.
Sebagian pegawai mendapatkan kesempatan yang baik dalam mendapatkan jabatan,
namun banyak pula yang kurang mendapatkan kesempatan tersebut.
Untuk mengisi lowongan jabatan dapat dilakukan
dengan mengadakan promosi dari dalam organisasi. Pengadaan pegawai dari dalam
organisasi dapat mengurangi biaya latihan dan mendorong motivasi kerja, tetapi
mungkin tidak dapat memperoleh tenaga yang sangat cakap. pengadaan tenaga kerja
dari luar organisasi memerlukan biaya latihan yang lebih besar, tetapi dapat
memperoleh tenaga yang sangat cakap. promosi dapat didasarkan atas kecakapan,
kemampuan, dan ketuaan.
Kebijakan untuk melakukan mutasi merupakan sesuatu
yang sangat normatif. Promosi adalah bentuk apresiasi seseorang yang memiliki
kinerja diatas standar organisasi dan memiliki prestasi kerja yang baik. Dalam
proses kerja sehari-hari seorang karyawan dapat saja bekerja dengan baik, namun
apabila pekerjaan itu dikerjakan setiap hari tanpa adanya perkembangan maupun
perubahan sedikit pun, maka akan terjadi penurunan kinerja karyawan tersebut.
Kejadian seperti ini harus ditangani dengan tujuan agar perusahaan dapat tercapai
dengan baik. Maka dari itu dalam proses kerja ini diperlukan penyegaran
sistemnya.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas,penulis merumuskan
masalah sebagai berikut:
1.
Apa
yang dimaksud dengan jalur promosi ?
2. Apa saja dasar-dasar promosi ?
3. Bagaimana hubungan rencana promosi dengan kecakapan
kerja dan
senioritas ?
4. Apa yang dimaksud dengan penurunan (Demotion) ?
5. Apa yang dimaksud dengan pemindahan atau mutasi?
6. Bagaimana rencana promosi dan pemindahan suatu perusahaan?
1.3. Tujuan Penulisan
Adapun
tujuan dari penulisan ini yaitu :
1. Menejelaskan pengertian promosi jabatan dan jalur promosi.
2. Menjelaskan berbagai dasar promosi.
3. Menjelaskan hubungan rencana promosi dengan kecakapan
kerja dan
senioritas.
4. Menjelaskan pengertian penurunan atau demosi.
5. Menjelaskan pengertian pemindahan atau mutasi dan dasar
pemindahan.
6. Menjelaskan rencana promosi dan pemindahan suatu
perusahaan.
PEMBAHASAN
Motivasi
yang mendorong seseorang untuk berpatisispasi aktif dalam suatu organisasi
antara lain adalah kesempatan untuk maju. Sifat dasar manusia pada umumnya
ingin menjadi lebih baik, lebih maju dari posisi yang dipunyai pada saat ini.
Karena itulah mereka pada umumnya menginginkan kemajuan dalam hidupnya.
Kesempatan untuk maju di dalam suatu organisasi dinamakan dengan promosi
(penaikan jabatan). Suatu promosi berarti pula pemindahan dari suatu jabatan ke
jabatan yang lain yang mempunyai status dan tanggung jawab yang lebih tinggi.
Hal
ini berarti bahwa kompensasi (penerimaan upah/gaji dan sebagainya) pada umumnya
lebih tinggi bila dibanding dengan pada jabatan lama. Suatu promosi jabatan
pada umumnya didambakan oleh setiap anggota organisasi. Oleh karena itu suatu
program promosi perlu diadakan,yang mengandung hal-hal berikut :
a. Ke
arah mana suatu jabatan akan maju ?
b. Sampai
dimanakah jenjang akhir suatu jabatan yang dapat dicapai ?
c. Kriteria
apa dan/atau persyaratan yang bagaimana diperlukan untuk promosi jabatan
tersebut ? dan sebagainya.
Untuk
itu semua perlulah kiranya diketahui lebih jauh tentang jalur promosi,
dasar-dasar untuk promosi, kecakapan kerja dan senioritas dan sebagainya, yang
relevan dengan maksud dan tujuan promosi jabatan. Perpindahan seseorang pada
jabatan baru dapat juga terjadi apabila organisasi yang bersangkutan mengalami
ekspansi ataupun karena adanya lowongan yang harus segera diisi. Perwujudan dan
prinsip orang yang tepat pada jabatan yang tepat, baik dengan jalan pemindahan
ataupun dengan jalan lain, bukan saja akan membawa hasil yang baik bagi
organisasi, tetapi juga kepada petugas yang bersangkutan.
Disinilah
pentingnya suatu promosi untuk meningkatkan motivasi seseorang petugas dalam
suatu organisasi. Namun pemberian promosi harus bertitik tolak untuk
kepentingan organisasi dan bukan untuk kepentingan pribadi seseorang petugas.
Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai pengertian promosi jabatan,
berikut dikemukakan beberapa definisi promosi jabatan menurut beberapa ahli
lain :
Flippo
yang dikutif oleh H. Malayu S.P Hasibuan ( 2000 ; 108 ) menyatakan bahwa :
“Promosi berarti perpindahan dari suatu jabatan kejabatan yang lain yang
mempunyai status yang lebih tinggi. Biasanya perpindahann kejabatan yang lebih
tinggi ini disertai dengan peningkatan gaji atau cepat lainnya, walaupun tidak
selalu demikian.”Sedangkan Andrew F. Sikula yang dikutif oleh Malayu S.P
Hasibuan ( 2004 ; 100 ) sebagai berikut : “Secara teknis promosi adalah suatu
perpindahan didala organisasi dan posisi lainnya yang melibatkan baik
peningkatan upah maupun status.”
Berdasarkan
kepada definisi di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa promosi mempunyai
arti yang penting bagi instansi, sebab dengan promosi berarti kestabilan
instansi dan moral pegawai akan lebih terjamin. Promosi akan selalu diikuti oleh
tugas, tanggung jawab, dan wewenang yang lebih tinggi daripada jabatan yang
diduduki sebelumnya. Seseorang dipromosikan karena dianggap mempunyai prestasi
rata-rata lebih tinggi dari pegawai yang lain meskipun mungkin oleh pimpinan
dinilai prestasi yang ada belum memuaskan.
Adapun
syarat-syarat yang perlu ditetapkan dalam melaksanakan promosi yaitu:
a. Pengalaman
b. Tingkat
pendidikan
c. Loyalitas
d. Kejujuran
e. Tanggung
jawab
f. Kepandaian
bergaul
g. Prestasi
kerja
h. Inisiatif
dan kreatif
Syarat-syarat
promosi ini harus dinyatakan secara tegas. Untuk dapat dipromosikan maka perlu
setiap karyawan memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan. Syarat-syarat
tesebut hendaknya menjamin kestabilan perusahaan dan mampu meningkatkan moral
kerja dari para karyawannya. Selain itu dengan penetapan syarat-syarat yang
tegas dan jelas, akan dapat mencegah dan meminimalkan kemungkinan
timbulnya pilih kasih di dalam melaksanakan promosi.
Analisa
jabatan memberikan informasi dasar yang diperlukan untuk
menggambarkan
jalur promosi dalam suatu organisasi. Biasanya pernyataan” yang berada dalam
pikirin para karyawan / calon karyawan adalah sbb :
1.
Menuju jabatan apa jabatan ini
2.
Demi jabatan apa kita akan dipromosikan
ke jabatan ini.
Karena
itu perencanaan yang jelas tentag jalur promosi perlu dilakukan sebab sering
kalur promosi tersebut terbatas pada suatu departeman saja. contoh : seorang
pejabat bagian produksi maksimal hanya bisa naik pangkat sampai direktur
produksi.
2.2 Berbagai Dasar
Promosi
Pedoman
yang dijadikan dasar untuk mempromosikan karyawan adalah:
1.
Pengalaman (senioritas)
Pengalaman
yaitu promosi yang didasarkan pada lamanya pengalaman kerja karyawan.
Pertimbangan promosi adalah pengalaman kerja seseorang, orang yang terlama
bekerja pada perusahaan mendapat prioritas utama dalam tindak promosi.
2.
Kecakapan (ability)
Kecakapan
(ability) yaitu seseorang akan dipromosikan berdasarkan penilaian kecakapan.
Pertimbangan promosi adalah kecakapan, orang yang cakap atau ahli mendapat
prioritas pertama untuk dipromosikan. Kecakapan adalah total dari semua
keahlian yang diperlukan untuk mencapai hasil yang bisa dipertanggungjawabkan.
3.
Kombinasi pengalaman dan kecakapan
Kombinasi
pengalaman dan kecakapan yaitu promosi yang berdasarkan lamanya pengalamandan
kecakapan. Pertimbangan promosi adalah berdasarkan lamanya dinas, ijazah
pendididkan formal yang dimiliki dan hasil ujian golongan. Jika seseorang lulus
dalam ujian dan hasil ujian kenaikan dipromosikan.
Cara
ini adalah dasar promosi yang terbaik dan paling tepat karena mempromosikan
orang yang paling berpengalaman dan terpintar sehingga kelemahan promosi
yang hanya berdasarkan pengalaman/kecakapan saja dapat diatasi.
2.3 Kecakapan Kerja Versus Senioritas
Masalah
kecakapan kerja dan senioritas didalam perusahaan sulit untuk diputuskan
mengingat baik kecakapan maupun senioritas masing-masing mempunyai kelebihan
dan untuk memilih mana yang lebih baik. apabila kita kelompokkan kecakapan
kerja dan senioritas adalah sebagai berikut :
1. Kecakapan
kerja:
Dalam
kelompok ini perubahan organisasi, perubahan cara kerja, dan perubahan hubungan
kerja, umumnya tidak sulit diterima dan mudah untuk menyesuaikan diri.
2. Senioritas:
Dalam
kelompok ini perubahan organisasi, perubahan cara kerja, dan perubahan hubungan
kerja , umumnya sulit diterima karena kelompok ini sudah terbiasa dengan cara-cara
lama yang biasa dilakukan sehingga memerlukan pemahaman kembali dan adaptasi
dalam menghadapi perubahan.
Apabila
kita hubungkan dengan rencana promosi akan timbul pertanyaan mana yang lebih
prioritas untuk dipromosi, apabila perusahaan dihadapkan dua pilihan dimana
kelompok-kelompok tersebut sama-sama mempunyai kecakapan, mari berkompromi
dengan melihat nilai plus dari keduanya maka yang akan muncul adalah
senioritas.
Untuk
lebih jelas dan terukur perusahaan dapat membuat persyaratan seperti: persyaratan
promosi, pengalaman, pendidikan, kondite, dan masa kerja diperusahaan sehingga
terukur yang mana lebih unggul dan prioritas untuk di promosi. Cara ini lebih
ideal untuk mendapatkan keputusan objektif juga mudah dipertanggung jawabkan,
semoga cara ini dapat mengacu setiap pekerja baik yang sudah senior maupun yang
masih baru untuk eksis dipekerjaannya.
2.4 Penurunan (Demotion)
Demosi
merupakan suatu bentuk mutasi vertikal yang berupa penurunan
pangkat/posisi/jabatan/pekerjaan yang secara otomatis dengan
penurunan pendapatan. Suatu demosi biasanya dilakukan karena seorang tenaga
kerja telah melakukan pelanggaran disiplin organisasi yang berat. Demosi adalah
perpindahan karyawan dari suatu jabatan ke jabatan yang lebih rendah
di dalam suatu organisasi, wewenang,
tanggung jawab, pendapatan sertas statusnya semakin rendah.
Demosi adalah penurunan pangkat/jabatan seorang
karyawan yang dilakukan dalam suatu organisasi (Hasibuan, 2001: 114).
Tujuan demosi adalah untuk menghindari kerugian perusahaan, memberikan
jabata/posisi, gaji dan status yang tepat sesuai dengan kemampuan kecakapan
karyawan yang bersangkutan. Demosi ini merupakan hukuman
terhadap karyawan yang tidak mampu mengerjakan tugas-tugasnya pada jabatan
yang dipangkunya hingga jabatannya diturunkan.
2.5 Pemindahan
Memindahkan
karyawan dari suatu jabatan ke jabatan lain dalam satu tingkatan organisasi
secara horizontal tanpa adanya peningkatan tanggung jawab, kekuasaan maupun
gaji. Dasar pemindahan:
1. Karyawan
yang bersangkutan
2. Kehendak
perusahaan
Pemindahan
yang didasarkan atas keingian pegawai pada umunya hanya merupakan memindahan
jabatan yang sama. Alasan pemindahan tersebut misalnya pegawai tersebut merasa
kurang tepat pada jabatannya atau kurnag bisa kerja sama dengan kawan-kawan
sepekerjaan atau dengan atasan langsungnya.
Pemindahan
karena keinginan perusahaan dapat terjadi karena dua sebab. Sebab pertama
adalah untuk menjamin bahwa kepercayaan pegawai bahwa mereka tidak akan
diberhentikan karena kekurangan kecakapan dan jabatan yang lama. Sebab yang
kedua adalah untuk mengurangi rasa bosan pegawai karena dianggap terlalu lama
memegang jabatan yang sama.
Menurut
Manullang, pemindahan pegawai karena keinginan perusahan dapat terjadi sebagai
berikut:
1. Kebutuhan
untuk menyesuaikna sementara misalnya seseorang tidak masuk kerja
2. Mengatasi
keadaan darurat karena fluktuasi volume pekerjaan
3. Kebutuhan
latihan, misalnya rotasi jabatan
4. Kebutuhan
ploeg pekerja.
2.6 Rencana Promosi dan Pemindahan
Sebaiknya
suatu perusahaan membuat rencana yang jelas untuk promosi dan pemindahan bagi
para karayawannya. Apabila perusahaan tidak memilikinya maka perusahaan tidak
mempunyai acuan tentang dasar-dasar promosi dan pemindahan sehingga dalam
prakteknya sering terbentuk pada faktor subyektifitas. Oleh karena itu, perusahaan
harus menetapkan dan membuat:
1.
Hubungan horizontal dan vertikal dari
masing-masing jabatan
Seorang karyawan yang hendak
dipindahkan atau dipromosikan tidak boleh ditempatkan pada sembarang jabatan.
Karawan tersebut harus ditempatkan ke jabatan yang ada hubungannya dengan
jabatan sebelumnya. Oleh karena itu, sebelum diadakan pemindahan pegawai harus
ditentukan hubungan vertikal maupun horizontal dari masing-masing karyawan.
2.
Penulisan kecakapan pegawai
Apabila hubungan vertikal dan
horizontal telah ditetapkan maka untuk menetukan calon siapa yang akan
dipromosikan atau dipindahkan ke jabatan yang lowong, harus diadakan penilaian
kecakapan pegawai-pegawai tersebut. Dengan penilaian yang diadakan akan
diperoleh keterangan pegawai mana yang pantas dipromosikan dan pegawai mana
yang akan dipindahkan.
3.
Ramalan lowongan dan data pegawai
Berkaitan dengan lowongan pekerjaan
pada suatu perusahaan terdapat dua cara penetapan. Cara yang pertama adalah
dengan terlebih dahulu mendapatkan data trun over pegawai dan kemudian menetukan
proyek-proyek yang diharapkan dibuka. Dengan cara demikian dapat ditetukan
besarnya lowongan yang mungkin dibuka pada waktu yang akan datang. Misalnya
dalam suatu perusahaan terdapat dua ratus lima puluh orang dan trunover pegawai
adalah sepuluh persen. Proyek yang diharapkan dibuka memerlukan tambahan
karyawan sebanyak dua puluh orang, maka berdasarkan keterangan di atas dapat
diketahui bahwa ramalan lowongan berjumlah empat puluh lima orang.
Cara
yang kedua, ramalan lowongan pekerjaan suatu perusahaan ditetapkan dengan
membuat skema organisasi tentang umur pegawai. Pada skema organisasi dipakai
jenis warna tertentu untuk menunjukkan umur dari pejabat. Misalnya pegawai yang
berumur di bawah 20 tahun diberi warna kuning, kelompok pegawai yang berumur
antara 20 sampai 30 tahun diberi warna hijau, pegawai yang berumur antara 30
sampai 45 tahun iberi warna biru dan pegawai yang berumur 45 tahun atau lebih
dikelompokkan dan diberi warna merah. Dengan demikian dapat ditentukan ramalan
lowongan pekerjaan untuk beberapa waktu yang akan datang.
BAB
III
PENUTUP
Promosi adalah perpindahan jabatan yang lebih tinggi
dan kenaikan jabatan yang disertai dengan perubahan status, kekuasaan dan
tanggung jawab yang lebih besar. Tujuan diadakannya promosi adalah mempertinggi
semangat kerja, menjamin stabilitas pegawai, realisasi untuk mengembangkan
pegawai.
Pemindahan atau lebih dikenal dengan mutasi adalah
proses pemindahan jabatan dari satu jabatan ke jabatan lain yang
sederajat. Pemindahan karyawan biasanya bertujuan untuk menempatkan
karyawan pada tempat yang setepatnya agar pegawai yang bersangkutan mendapatkan
kepuasan kerja yang tinggi sehingga dapat memberikan prestasi yang maksimal.
3.2 Saran
Dalam mengadakan pelatihan pegawai, sebaiknya suatu
kantor atau perusahaan harus merencanakannya secara matang agar latihan dapat
berjalan secara efektif dan efisien.
Dalam mengadakan promosi, suatu kantor harus
benar-benar memperhatikan syarat-syarat promosi agar nantinya setelah orang
yang dipromosikan tersebut menempati jabatan baru dapat menjalankan tugas
dengan baik.
Sundari,Fitri.2013. “Promosi dan Pemindahan”.http://fitrisoendari.blogspot.com/2013/05/promosi-dan
pemindahan.html. 16 Oktober 2018